-->

Serious Men: Pesan-pesan Moral yang Menampar

 




Di satu adegan, seseorang mencoba melompat ingin bunuh diri, namun tidak terjadi. "Dengar, jika di 30 detik awal tak melompat, tak akan melompat sama sekali."  (Manu, disebuah perbincangan dengan istrinya ketika membahas ngidam cemilan tiap malam).

Seroius Men adalah pilem satire drama komedi yang disutradarai oleh Sudhir Mishra. Pilem ini didasarkan pada buku dengan nama yang sama oleh Manu Joseph. Nawazuddin Siddiqui akan terlihat memainkan peran utama dalam pilem. tersebut. Pilem ini diproduksi oleh Bombay Fables dan Cineraas Entertainment dan dirilis di Netflix pada 2 Oktober 2020. 

Nawazuddin Siddiqui sebagai Ayyan Mani
Indira Tiwari sebagai Oja Mani
Aakshath Das sebagai Adi Mani
Nassar sebagai Dr. Arvind Acharya
Sanjay Narvekar sebagai Keshav Dhavre
Shweta Basu Prasad sebagai Anuja Dhavre
Vidhi Chitalia sebagai Oparna
Pathy Aiyar sebagai Udayan
Sameer Khakhar sebagai Ganesh Tawde
Uday Mahesh sebagai Dr. Namboodri
Manu Joseph sebagai jurnalis pada konferensi pers

Ceritanya mengikuti Ayyan Mani, seorang pria paruh baya yang bekerja sebagai asisten astronom di National Institute of Fundamental Research di Mumbai. Dia tinggal di perkampungan kumuh bersama istri dan seorang putranya. Marah dengan situasinya dalam hidup, Ayyan mengembangkan cerita yang memalukan bahwa putranya yang berusia 10 tahun adalah seorang jenius sains - sebuah kebohongan yang kemudian lepas kendali.

Pilem ini memaparkan secara tak langsung bagaimana perbedaan kasta masih menjadi tolak ukur masyarakat India, ditambah lagi warna kulit mereka. Begitu yang dirasakan Manu saat mengetahui anaknya kurang pendengaran dan memiliki IQ rendah, tidak seperti dirinya yang cerdas. Namun mengalami hari-hari sulit lantaran tak mendapatkan kesempatan unjuk gigi. Terhalang oleh posisinya hanya sebagai asisten yang sering dibentak dan dimarahi. Tentu hal tersebut tidak ia inginkan terjadi kepada anaknya. Maka ia buat sebuah rencana, ibarat gunung es yang suatu waktu akan meledak, mengakibatkan banyak hal-hal buruk. Manu secara tidak langsung menampar kita, bagaimana kekuasaan begitu dikdaya dalam mengambil keputusan. Kasta dan derajat sosial seseorang diukur dari seberapa berpengaruh ia dilingkungan, Manu dan Adi berhasil mengelabui banyak pihak sekelas profesor. Namun hal tersebut seperti bangkai, kelamaan akan terbongkar. Ditambah lagi sifat anak-anak Adi yang sejatinya tidak nyaman saat berbohong. Pilem ini menarik, banyak pesan-pesan penting yang membuat kita mengerti bahwa segala sesuatu memang tidak bisa dipaksakan. Cukuplah berjalan sesuai kemampuan, meski tujuannya adalah kebaikan.

"Anak-anak itu seperti bunga. Mereka akan mekar atau mati. Kita harus terus menyiram bijinya. Jika kau membiarkannya, maka dia akan hancur.”

Saya rekomendasikan pilem ini kepada kawan-kawan, silakan.


Arif P. Putra
Saya seorang pengarang; menulis Puisi, Cerpen, dan Novel. Saya juga menulis tulisan Ilmiah sebagai alternatif lain mengasah kemampuan menulis saya. Ini merupakan ruang untuk membagikan tulisan-tulisan yang saya hasilkan, baik sudah dimuat media lain ataupun spontan.

Baca Lainnya

Post a Comment

Ikuti Sang Penyair Arif P. Putra