-->

Ayam: Ternak dan Gelanggang


Ada beberapa jenis ayam yang sering digunakan orang gelanggang untuk berlaga, selain sebagai hobi, ternyata ayam juga menjadi fashion dibeberapa kalangan. Fashion ini merujuk kepada harga beli dan  pakannya, ayam laga tidak cukup hanya diberi padi dan limosabaleh saja. Ayam yang akan turun gelanggang juga butuh beberapa asupan khas, agar stamina dan kesehatannya stabil. Dari banyaknya jenis ayam di Asia, ternyata Thailand merupakan urutan teratas dalam penghasil ayamm terbaik. 

Di Thailand juga menjadi tempat sabung ayam terbesar di Asia Tenggara, taruhan di sana jangan ditanya lagi, belum lagi rawatan untuk ayam-ayam yang mereka ternakkan. Banyaknya ayam yang disilangkan, misalnya Bangkok - Pakoy, dll. Berikut beberapa urutan ayam yang termasuk ke dalam ayam laga terbaik: 


BRAKOT: Brakot ini merupakan jenis teknik tarung, Teknik bertarung Brakot yaitu gabungan dari teknik kontrol atas dan kontrol bawah dimana ayam akan saling mengunci dari atas dan bawah. Lalu ayam aduan akan melakukan serangan dari bagian bawah punggung lawan atau disebut dengan brakot, sehingga ayam yang jenis pukulan seperti ini diberi nama Brakot, tapi Brakot bukanlah nama ayam. 


BUBUL: Proses bubul sama dengan mata ikan, luka pada ayam yang bisa menempel kotoran sehingga mengakibatkan infeksi. Ini adalah nama penyakit, hampir mirip dengan nambi (bahasa Minang). Harus juga dibedakan dengan ayam Bulbi. 


MAGON: Ayam Magon Thailand merupakan ayam hasil persilangan dua ayam aduan terbaik dunia yang diciptakan sebagai petarung handal dalam arena sabung ayam. Ayam mangon merupakan hasil silangan antara ayam pama dan ayam Saigon. Ayam pama merupakan salah satu ayam yang dapat mengalahkan ayam Bangkok. 


PAMAGON: Ayam pamagon adalah jenis ayam petarung yang tangguh dan dihasilkan untuk mengakhiri dominasi ayam koygon. Disebut pamagon karena ayam ini merupakan hasil perkawinan antara ayam pama dengan ayam Magon.  Namun, jenis ayam ini (murni) sangat susah sekali dibedakan trah silangannya, sebab sudah terlalu banyak disilangkan para peternak ayam, khususnya Indonesia. 


SAIGON: Indonesia dan Vietnam terpisah jarak ribuan kilometer, namun ayam jenis ini sangat banyak sekali dipakai para peternak Indonesia, karena gaya tarungnya begitu lihai. Ayam jenis petarung ini memiliki postur tubuh yang kekar, yang membuatnya menjadi salah satu senjata. Karena berpostur bagus dan memiliki tulang yang sangat tinggi. Tentu saja hanya ayam saigon asli yang memiliki karakteristik tersebut. Selain itu, pembuluan ayam Saigon identik dengan botak di bagian leher. 


PAKHOY: berbeda pula dengan ayam bangkok Pakhoy, ia diberi julukan 'pemukul setan'. Seperti namanya yang berasal dari kata 'ki-pama-khoy' yang berarti ayam setan. Ayam bangkok pakhoy juga dijuluki sebagai ayam aduan modern. Ayam jenis ini berpostur sedang dengan bentuk tubuh tegak, ekor juga agak lancip bila dibandingkan ayam lainnya. Dan memiliki sisi kaki hitam/kebiruan. 


BIRMA-BURMA: Ayam yang sempat heboh pada kisaran tahun 2010-2015 ini pernah mengalami lonjakan harga dikalangan pecinta ayam laga. Ayam Birma merupakan ayam aduan yang berasal dari Birma atau Burma atau juga bisa dibilang Myanmar. Ayam ini berpostur menengah, dengan gaya pukulan tampar dan cepat, tipe Petarung yang selalu menegapkan kepalanya. Tapi dibeberapa kesempatan melihat langsung, ternyata ayam ini memiliki kelemahan dengan ketahanan, ayam ini tidak bisa bertarung lama (4-5) air. Sangat berbeda dengan Bangkok yang begitu tangguh, seekor ayam Bangkok asli, bisa tetap melawan meski kepalanya sudah makan tanah. 


Meski demikian, sabung ayam atau memelihara ayam merupakan salah satu kebiasaan leluhur sejak dulu, sejak belum ada alat tukar berupa uang pun mereka sudah melakukan kebiasaan sabung ayam ini. Hampir di setiap Propinsi memiliki kisah, hikayat, atau legenda atau cerita lama yang terkait dengan sabung ayam. Tetapi, sejatinya kebiasaan ini tidak patut dijadikan sebuah pertarungan harta alias judi. Seperti lirik lagu dangdut lama, "ayam jago jangan diadu, kalau diadu jenggotnya merah 2x" Terimakasih sudah mencoba menyanyikannya.

Perspektif lainnya akan kita bahas dipostingan selanjutnya tentang hakikat memelihara ayam: jaman dulu dan sekarang. 

Salam, 
Arif P Putra 

Arif P. Putra
Saya seorang pengarang; menulis Puisi, Cerpen, dan Novel. Saya juga menulis tulisan Ilmiah sebagai alternatif lain mengasah kemampuan menulis saya. Ini merupakan ruang untuk membagikan tulisan-tulisan yang saya hasilkan, baik sudah dimuat media lain ataupun spontan.

Baca Lainnya

Post a Comment

Ikuti Sang Penyair Arif P. Putra