-->

KL GANGSTER: UNDERWORLD (Parewa Kampung Kehilangan Parang)


KL Gangster Underworld bermula selepas insiden KL Gangster, semasa kongsi-kongsi gelap di Kuala Lumpur kehilangan nakhoda akibat dibunuh atau dipenjara selepas ditangkap pihak berkuasa. Masing-masing bersaing dan berbunuhan bagi merebut takhta kosong yang ditinggalkan. Pertumpahan darah, pembelotan dan sabotaj bermaharajalela sepanjang tempoh darurat ini.
Di tengah kekalutan ini, terdapat seorang ahli kongsi iaitu Shah yang ingin mengundur diri dan memulakan kehidupan baru sebagai insan biasa, namun dihalangi oleh rintangan dan aral yang melintang sehingga memaksa dia kembali bergiat dalam aktiviti haram ini. Tak tersangka, pengembalian dia ke arena kongsi gelap ini mencetus satu revolusi baru kepada dinasti kongsi gelap di Kuala Lumpur. (wikipedia).

Film ini ditulis oleh Nazri Annuar dan dibintangi oleh Beto Kusyairy, Ezzaty Abdullah, Hasnul Rahmat, Nabila Huda, Azhan Rani dan lainnya. Film dari Malaysia ini merupakan sekuel dari film KL Gangsters yang terbilang sukses dengan dua bagian. Tetapi pada film KL Gangster: Underworld ini yang ada hanya sebuah jalan cerita yang tidak jelas. Pemerannya pun sangat kalah telak dengan pemeran film sebelumnya, Zan yang diperankan oleh Hasnul Rahmat tak ubahnya seorang bapak-bapak yang kehilangan gaya. Padahal saat film ini muncul tahun 2018, jaman sudah sangat trend sekali. Bila dibandingkan dengan gaya seorang Gangster, Zan sangat jauh dibandingkan Aaron Aziz sebagai Malek dalam film KL Gangster sebelumnya. 

Film ini sangat membosankan sekali, hampir tidak ada kejadian yang menegangkan. Saya merasa mereka sudah berusaha keras dalam membuat film ini, meski terkesan receh. Alur yang kaku dibarengi dengan pemeran yang datar. Seperti suaminya May, seorang anak raja selatan yang digambarkan sebagai Gangster besar, tapi pada film ini, semua itu tidak sesuai dengan apa yang diperankan; kaku dan sangat membosankan sekali. Saya tidak tau bagaimana film ini bisa segaring itu, mengapa mereka tidak memakai pemeran yang lama saja, itu akan lebih menambah rasa penasaran dan penonton akan menunggu banyak kejutan lainnya. Sedangkan pada film ini, hampir tidak ada kejutan sama sekali, walau mungkin mereka sudah berusaha membuatnya, seperti saat pemberontakan May kepada keluarga sang suami dan Jason. Menyusun rencana kematian satu persatu Gangster dari berbagai arah. Alih-alin menghadirkan kejutan, yang ada hanya kegaringan yang terkesan memaksakan.
Sebagai penikmat bahasa Melayu, film ini cocok jadi kawan tidur, mendengarkan percakapan dengan bahasa Melayu. 
Arif P. Putra
Saya seorang pengarang; menulis Puisi, Cerpen, dan Novel. Saya juga menulis tulisan Ilmiah sebagai alternatif lain mengasah kemampuan menulis saya. Ini merupakan ruang untuk membagikan tulisan-tulisan yang saya hasilkan, baik sudah dimuat media lain ataupun spontan.

Baca Lainnya

Post a Comment

Ikuti Sang Penyair Arif P. Putra